
DWP BPSIP Jambi Kunjungi Sanggar Batik Disabilitas Rindani:Siswa Disabilitas Belajar dan Berprestasi
KOTA JAMBI - DWP BPSIP Jambi terus merancang kegiatan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi anggotanya. Pada pertemuan rutinnya, DWP BPSIP Jambi melakukan kegiatan outdoor dengan mengunjungi Sanggar Batik Khusus Disabilitas Rindani Kota Jambi (19/07/2024). Ketua DWP BPSIP Jambi bersama 25 anggota disambut pemilik sanggar Rindani, Ibu Ida Maryanti bersama 11 siswa disabilitas binaannya.
Ibu Ida Maryanti menyampaikan terima kasih atas kedatangan rombongan DWP BPSIP Jambi untuk mengenal lebih dalam kegiatan yang diselenggarakan sanggar batik Rindani. Sanggar batik Rindani kerap dikunjungi Intansi pemerintah maupun swasta dikarenakan disanggar ini tidak hanya menyediakan/menerima pesanan batik Jambi saja namun sanggar ini mengayomi para disabilitas dengan melatih anak-anak disabilitas sesuai minat dan bakatnya. Diceritakan terdapat 11 siswa disabilitas (tuna rungu, tuna daksa dan tuna grahita) yang dibina sebagai pengrajin batik, pelukis dan model fashion. Siswa binaan sanggar batik rindani mempunyai keterbatasan secara fisik, kesulitan dalam belajar dan berkomunikasi namun melalui pembinaan secara intens, siswa mampu berprestasi di tingkat provinsi dan nasIonal dan kerap diundang untuk unjuk bakat siswa.
Ketua DWP BPSIP Jambi, Ny. Dessiani Yong Farmanta menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan DWP BPSIP Jambi. Kegiatan Outdoor dengan mengunjungi sanggar batik Rindani merupakan kepedulian terhadap batik sebagai kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia, melihat secara langsung pengrajin batik memproduksi batik dan mengenal lebih dekat kegiatan sanggar batik Rindani dalam membina anak-anak disabilitas, “Tidak ada kekurangan yang dimiliki seorang anak meski anak tersebut terlahir sebagai disabilitas. Namum potensi yang dimiliki anak perlu digali, di support, dilejitkan sehingga anak mampu berprestasi sesuai dengan minat dan bakatnya.
Pada kunjungan ini, siswa disabilitas menunjukan bakatnya. Ada pengrajin batik tuna daksa yang telah banyak menghasilkan karya batik juga kerap di undang untuk demo membatik dalam kegiatan nasional sebagai pengrajin batik Jambi. Terdapat siswa tuna rungu sekaligus tuna grahita yang menunjukan hasil lukisannya, peragaan fashion batik oleh siswa tuna rungu dan kemampuan merias wajah oleh siswa tunarungu. Kesempatan emas sekali, pemilik sanggar batik Rindani mengajarkan memakai 3 (tiga) model Tengkuluk Jambi.
Kegiatan ditutup dengan pemberian cinderamata, doorprize dan foto bersama. Kunjungan yang mengesankan. Tidak ada celah sedikitpun untuk kita tidak mensyukuri nikmat kesempurnaan fisik yang telah Allah SWT titipkan pada kita. Belajar banyak dari siswa disabilitas yang mampu mengukir prestasi, tentu hal yang sama dapat juga kita lakukan. Belajar dan Berprestasi.